Kesegaran Busana Muslim
Kerudung, tunik, dan gamis identik dengan busana muslim. Padu padan itu biasanya kemudian divariasikan menjadi pakem yang gampang ditemui sebagai gaya berbusana di bulan puasa seperti saat ini.
Nah, apa jadinya bila tampil dengan permainan warna-warna cerah, aksen kerah tinggi, bertumpuk, modifikasi kerudung, hingga padu padan jaket dan rompi berbahan kulit?
Semua sentuhan gaya busana yang menyegarkan itu, antara lain, mencuat pada ajang Bali Fashion Week 2008, Bali, yang berlangsung beberapa hari menjelang Ramadan. Ingin menyemarakkan bulan suci dan ajang fashion bergengsi tersebut, perancang Tanah Air, Iva Latifah dan Boyonz Ilyas, menyajikan koleksi terbaru untuk jajaran busana muslim.
Iva dan Boyonz sengaja menghadirkan busana muslim dengan corak yang lebih berwarna serta sarat unsur budaya dan eksotika alam Indonesia, tanpa meninggalkan elemen atau unsur agama.
Lihatlah 12 busana muslim karya Iva Latifah. Terinspirasi oleh sejarah dan nilai eksotika budaya Indonesia, busana warna-warni dihadirkan perancang asal Bandung ini. Permainan warna-warna cerah, seperti merah, oranye, hijau, kuning, hingga hitam dan putih menghiasi panggung peraga di area Taman Garuda Wisnu Kencana pada pekan terakhir Agustus lalu.
Mengusung tema “Suede Sensation”, Iva menyajikan koleksi busana muslimah yang berbeda, yakni gaya wanita kasual-feminin dengan sentuhan eksotika alam Indonesia.
Perancang yang tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia ini memadukan busana-busana muslimah dengan bahan organdi dan sifon dengan jaket maupun rompi yang terbuat dari kulit kambing. Hasilnya, jaket dan rompi berbahan kulit dengan warna-warna cerah tampak cantik dan terkesan modern saat dipadu dengan busana panjang.
Untuk menonjolkan budaya Indonesia, sablonan motif-motif tradisional juga mewarnai baju rancangannya. “Koleksi ini yang terbaru, saya mencoba busana muslimah dengan bahan yang berbeda (kulit). Ternyata cantik juga dikenakan wanita,” kata Iva.
Busana tak kalah memikat juga dimunculkan oleh Boyonz. Memilih bahan dari batik, Boyonz menghadirkan 10 busana muslimah dan dua busana muslim.
Busana dengan potongan lebar, bertumpuk, dan kerah tinggi ala Kaftan mewarnai koleksi Boyonz untuk busana muslimah. Sedangkan untuk busana muslim, dia menghadirkan bawahan menyerupai sarung dengan kemeja lengan panjang.
Boyonz memadukan warna-warna dasar batik, seperti cokelat dengan warna yang lebih berani, seperti hijau, oranye, hingga warna putih, sehingga terlihat lebih modern. Selain itu, aksen berupa lengan yang melebar, lengan balon, dan ikat pinggang ditambahkan pula pada busana rancangannya.
Tak berhenti dengan kreasi-kreasi nan modern tersebut, Boyonz juga menyulap kerudung yang biasanya hanya berupa kain, seperti topi lebar atau kain dengan manik-manik yang dibalutkan membentuk topi lucu.
Melalui materi batiknya, Boyonz ingin menunjukkan kepada publik bahwa busana muslim tidaklah selalu identik dengan gaya Timur Tengah. Dia bilang, “Busana muslim kan tidak selalu identik dengan Arab, kami juga bisa berkreasi melalui batik.”
Sumber : TEMPO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar